ATR/BPN Raih Penghargaan Instansi dengan Penggunaan TTE Paling Masif di Be Award 2025

ATR/BPN Raih Penghargaan Instansi dengan Penggunaan TTE Paling Masif di Be Award 2025

Jakarta – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) meraih penghargaan dalam ajang Be Award 2025 sebagai “Instansi dengan Pemanfaatan Tanda Tangan Elektronik Paling Masif” untuk kategori Sektor Pemerintah Pusat dan BUMN. Penghargaan tersebut diberikan pada Kamis (20/11/2025) di Gedung Sasono Langen Budoyo, TMII, Jakarta, sebagai bagian dari rangkaian Digital Trust 360 Summit yang diselenggarakan BSSN RI.

Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi, Dwi Budi Martono, menjelaskan bahwa pemerintah melalui BSSN dan BSrE terus mendorong percepatan transformasi digital. Ia menilai penggunaan Tanda Tangan Elektronik (TTE) menjadi bagian penting dari upaya tersebut, dan Kementerian ATR/BPN termasuk instansi yang menerapkannya secara luas.

Kementerian ATR/BPN telah mengintegrasikan TTE dalam berbagai proses bisnis, mulai dari persuratan, pengelolaan keuangan, hingga penerapan pada Sertipikat Elektronik. Total pemanfaatan TTE hingga saat ini mencapai sekitar 81 juta transaksi, termasuk penggunaan untuk seluruh tingkatan pejabat dalam proses persuratan.

Dalam ajang Be Award, ATR/BPN menerima penghargaan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk kategori pemerintah provinsi, perguruan tinggi, dan BUMD, serta Pemerintah Kota Bandung untuk kategori pemerintah kabupaten/kota.

Dwi Budi Martono menyampaikan bahwa penggunaan TTE memberikan banyak keuntungan dalam mendukung transformasi digital, mulai dari fleksibilitas penandatanganan hingga keamanan yang lebih baik dibandingkan tanda tangan manual. Ia juga menegaskan bahwa kementerian memperkuat perlindungan siber melalui penerapan multi-factor authentication dan audit keamanan berkala.

Ke depan, Kementerian ATR/BPN terus mendorong inovasi layanan digital, termasuk melalui aplikasi seperti Sentuh Tanahku yang memungkinkan masyarakat mengakses layanan pertanahan secara lebih mudah. Menurutnya, transformasi digital adalah proses berkelanjutan yang harus terus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Redaksi Jejak Tanah ID

Berbagi :