Wamen ATR/Waka BPN Tekankan Pentingnya Tata Kelola Aset Tanah bagi BUMN

Wamen ATR/Waka BPN Tekankan Pentingnya Tata Kelola Aset Tanah bagi BUMN

Jakarta – Pengelolaan aset pertanahan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi faktor penting dalam menjaga keamanan dan produktivitas aset negara. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, saat membuka Seminar “Harmonisasi Tata Kelola Pertanahan dan Kepatuhan Hukum dalam Pengelolaan dan Penanganan Permasalahan Aset Tanah Telkom Group” pada Jumat (28/11/2025).

Wamen Ossy menegaskan bahwa keamanan tanah milik BUMN seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berpengaruh langsung terhadap infrastruktur di atasnya. “Jika tanahnya tidak aman, maka pelayanan publik dalam sektor telekomunikasi juga ikut terancam. Tata kelola pertanahan yang kuat menjadi penopang stabilitas layanan telekomunikasi dan digital di Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pengelolaan aset tanah tidak hanya berkaitan dengan layanan publik, tetapi juga menjadi langkah mitigasi risiko bisnis. Permasalahan tanah yang berujung pada gugatan panjang dapat memberi dampak besar terhadap operasional perusahaan.

Dalam prinsip kepatuhan hukum, Wamen Ossy merekomendasikan langkah awal berupa pemetaan menyeluruh terhadap aset yang dimiliki BUMN. Dengan pemetaan berbasis data dan dasar hukum yang jelas, setiap aset dapat teridentifikasi secara detail, mulai dari lokasi, status legal, kelengkapan dokumen, kondisi penguasaan, potensi konflik, hingga nilai ekonominya.

“Dari pemetaan itu, aset kemudian dapat dikelompokkan berdasarkan prioritas, seperti aset yang perlu diperkuat dokumennya, dipercepat sertipikasinya, hingga aset yang sedang disengketakan dan memerlukan strategi penanganan litigasi maupun nonlitigasi yang tepat,” jelasnya.

Wamen Ossy menutup sambutan dengan menegaskan bahwa pengelolaan dan sertipikasi aset tanah BUMN merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang akuntabel. “Ini bentuk pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan publik, terlebih Telkom adalah perusahaan terbuka yang harus mampu menjaga dan mengelola seluruh asetnya,” katanya.

Redaksi | Tim Jejak Tanah ID

Berbagi :